Rabu, 11 September 2024

Menyemai Takwa dalam Kehidupan : Ngaji Rutin Majelis Wali Santri Madin Fathul Ulum


www.matawali.or.id || Jipangulu - Selasa malam, 10 September 2024, aula Madin Fathul Ulum Jipangulu, Ngelo, dipenuhi oleh santri, wali santri, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat yang hadir dalam rangkaian acara Ngaji Rutin Majelis Wali Santri. Kegiatan ini diinisiasi oleh Pengurus Yayasan Pendidikan Islam Fathul Ulum, sebuah momentum yang selalu dinantikan, karena di sinilah hati disemai dengan hikmah dan petunjuk menuju kehidupan yang lebih baik.


Sejak pagi, suasana penuh kekhusyukan sudah terasa, diawali dengan kegiatan Tahtimul Qur'an yang diikuti oleh para wali santri. Lantunan ayat-ayat suci menggema di setiap sudut, membawa ketenangan hingga sore hari. Ketika malam tiba, puncak acara dimulai dengan kajian rutin Kitab Nashoihul Ibad, sebuah kitab yang sarat dengan nasihat untuk menuntun umat menuju ketaatan yang lebih mendalam kepada Allah SWT.


Dipimpin oleh Kiyai Badrun, pengasuh Pesantren Fathul Ulum, kajian tersebut mengangkat tema penting: Takwa sebagai Kunci Utama dalam Menjalankan Kehidupan. Dalam penyampaiannya, Kiyai Badrun dengan tenang menjelaskan, “Barang siapa yang berpegang pada takwa dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi dosa, serta mendasarkan tindakannya pada kesesuaian dengan syariat, maka ia akan memiliki banyak kebaikan yang tidak terhitung jumlahnya. Namun, barang siapa yang berpegang pada perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat, ia akan memiliki banyak keburukan yang bahkan lisan tak mampu menyebutkannya."


Malam itu, setiap kalimat yang diucapkan oleh Kiyai Badrun seolah menjadi cermin bagi diri. Peserta larut dalam renungan mendalam, memahami bahwa takwa bukan hanya sekadar konsep, tetapi jalan hidup yang harus terus ditapaki. Sebuah jalan yang meski penuh tantangan, akan senantiasa membawa keberkahan bagi siapa saja yang dengan tulus meniti langkahnya.


Acara berakhir pada pukul 22.30, meninggalkan kesan mendalam di hati setiap hadirin. Mereka pulang dengan membawa satu keyakinan: takwa adalah kunci yang akan membuka pintu-pintu kebaikan, mengarahkan mereka menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh keberkahan.


Kegiatan Ngaji Rutin Majelis Wali Santri Madin Fathul Ulum pada malam itu tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi wadah penguatan silaturahmi antar santri, wali santri, serta tokoh-tokoh masyarakat dan agama setempat. Kehadiran mereka bukan semata-mata memenuhi undangan, tetapi merupakan bukti nyata dari komitmen untuk bersama-sama menjaga dan menghidupkan tradisi keagamaan di tengah-tengah masyarakat.


Suasana aula terasa hangat, bukan hanya oleh kehadiran fisik, melainkan juga oleh energi spiritual yang terpancar dari setiap pembicaraan dan doa yang dipanjatkan. Wajah-wajah penuh harapan tampak di antara hadirin, seolah meresapi setiap nasihat yang disampaikan oleh Kiyai Badrun. Di tengah arus zaman yang sering kali menggiring pada kelalaian, nasihat tentang takwa bagaikan lentera yang menerangi jalan pulang menuju ridha Ilahi.


Tidak sedikit wali santri yang terlihat menunduk, larut dalam perenungan. Mereka menyadari bahwa tanggung jawab sebagai orang tua tidak hanya berhenti pada memberikan pendidikan duniawi, tetapi juga memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan fondasi agama yang kokoh. Kajian tentang takwa malam itu menjadi pengingat bagi mereka bahwa keteladanan dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya harus dimulai dari diri sendiri, dari keluarga, agar berkah itu turun kepada generasi berikutnya.


Ketika kajian ditutup dengan doa bersama, ada rasa syukur yang mengalir di hati setiap peserta. Kesempatan seperti ini tidak hanya menjadi sarana untuk menimba ilmu, tetapi juga menjadi momen pengingat akan pentingnya kebersamaan dalam memupuk keimanan dan ketakwaan di tengah-tengah kehidupan yang penuh dengan tantangan. Dengan berpegang pada takwa, segala urusan duniawi dan ukhrawi akan dipermudah, membawa mereka menuju kehidupan yang diridhoi-Nya.


Ngaji Rutin Majelis Wali Santri Madin Fathul Ulum bukan sekadar rutinitas bulanan, melainkan perjalanan spiritual yang menuntun setiap hadirin untuk terus memperbaiki diri, melangkah dengan penuh keyakinan bahwa takwa adalah kunci yang akan membuka setiap pintu kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.