Jipangulu - Selasa, 15 Oktober 2024, aula Madin Fathul Ulum di Jipangulu menjadi saksi berlangsungnya kegiatan kajian rutin Majelis Wali Santri Fathul Ulum. Acara ini dihadiri oleh para wali santri, pengurus, dan alumni yang antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memperdalam pemahaman dan spiritualitas.
Kegiatan dimulai dengan Tahtimul Qur'an yang dilaksanakan sejak ba'da Subuh hingga sore hari. Para wali santri dengan penuh khidmat melaksanakan kegiatan ini, menunjukkan komitmen mereka dalam mendalami Al-Qur'an dan mendukung pendidikan santri di lingkungan Fathul Ulum.
Setelah melaksanakan shalat Isya, acara memasuki puncaknya dengan Do'a Tahtim Qur'an dan Mujahadah. Kegiatan ini dipimpin oleh Ustadz Nurhadi Prastiyo, Ketua ISDA (Ikatan Santri dan Alumni) Fathul Ulum. Dalam suasana penuh khusyuk, para peserta mengikuti doa yang dipanjatkan, berharap berkah dan hidayah bagi seluruh santri serta keluarganya.
Sebagai acara pamungkas, kajian rutin disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Fathul Ulum. Dalam kesempatan ini, beliau mengangkat tema perjuangan dalam dakwah islam yang berkelanjutan. "Berjuang itu semampunya, bukan semaunya," ujarnya, memberikan motivasi kepada para peserta untuk tetap berusaha dan konsisten dalam menjalankan dakwah, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan agama, tetapi juga memperkuat ikatan antar wali santri dan pengurus, serta menumbuhkan semangat untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam di Fathul Ulum. Dengan harapan, setiap peserta dapat menerapkan nilai-nilai yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, serta meneruskan perjuangan dalam dakwah dengan sepenuh hati.
Upaya Menyelaraskan Pendidikan Islam Fathul Ulum untuk Masa Kini dan Masa Depan
Kegiatan kajian rutin yang diadakan oleh Majelis Wali Santri Fathul Ulum bukan sekadar acara rutinan, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menyelaraskan pendidikan Islam di Fathul Ulum, baik di masa kini maupun masa depan. Dalam konteks ini, beberapa langkah strategis perlu dijalankan agar pendidikan yang diberikan tetap relevan dengan kebutuhan zaman.
1. Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum
Salah satu fokus utama adalah mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu umum. Dengan memadukan kedua aspek ini, santri diharapkan dapat memahami konteks kehidupan sehari-hari dan tantangan yang dihadapi di masyarakat. Kiyai Badrun Sulaiman menekankan bahwa pemahaman agama yang kuat harus diimbangi dengan pengetahuan umum agar santri tidak hanya menjadi penghafal Al-Qur'an, tetapi juga pemikir kritis yang mampu berkontribusi dalam berbagai bidang.
2. Pemanfaatan Teknologi
Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi menjadi suatu keharusan. Fathul Ulum berkomitmen untuk memanfaatkan platform digital sebagai sarana belajar dan berdakwah. Penggunaan media sosial, webinar, dan aplikasi pembelajaran daring diharapkan mampu menjangkau lebih banyak orang dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan progresif.
3. Penguatan Karakter dan Etika
Pendidikan di Fathul Ulum juga menekankan pentingnya penguatan karakter dan etika santri. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai moral yang baik, diharapkan para santri dapat menjadi teladan di masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Fathul Ulum untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia.
4. Kolaborasi dengan Alumni
Partisipasi alumni dalam mendukung program pendidikan sangat penting. Pengalaman dan jaringan yang dimiliki alumni dapat memberikan wawasan baru serta membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan kajian rutin ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan antara santri, wali santri, dan alumni, sehingga tercipta ekosistem yang saling mendukung.
5. Responsif terhadap Perubahan Sosial
Fathul Ulum berupaya untuk responsif terhadap perubahan sosial dan kebutuhan masyarakat. Melalui kajian-kajian yang diadakan, diharapkan santri dapat lebih peka terhadap isu-isu terkini, seperti lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan demikian, pendidikan yang diberikan dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Kesimpulan
Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan pendidikan Islam di Fathul Ulum dapat terus beradaptasi dan relevan, baik untuk menghadapi tantangan masa kini maupun untuk membangun masa depan yang lebih baik. Komitmen untuk mengedepankan kualitas dan integritas pendidikan di Fathul Ulum menjadi harapan untuk menciptakan generasi santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat dan agama.