Kegiatan yang telah menjadi rutinitas setiap malam Jum'at Legi ini, kali ini dihadiri oleh jama'ah tidak hanya dari Desa Ngelo saja, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Sumberjo, Margomulyo, Kalangan, dan bahkan Kradenan Blora, Jawa Tengah. Kehadiran mereka mencerminkan betapa besarnya antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang sarat akan nilai keagamaan ini.
Acara diawali dengan pembacaan Sholawat Mahalul Qiyam yang mengalun merdu, menyejukkan hati setiap jama'ah yang hadir. Suasana khidmat semakin terasa ketika lantunan sholawat bergema di seluruh sudut aula, mengundang berkah dan rasa syukur yang mendalam.
Selanjutnya, kajian kitab "Ayyuhal Walad" karya Imamuna Al-Ghozali menjadi inti dari kegiatan malam itu. Kajian yang disampaikan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Pengasuh Pesantren Fathul Ulum sekaligus Pengasuh Jama'ah MATAWALI, berhasil menarik perhatian para jama'ah. Dengan tema "Bahaya dari Sifat Hasud (Iri Dengki)", Kiyai Badrun mengupas tuntas dampak buruk dari sifat hasud yang bisa merusak hubungan antar sesama dan menjauhkan manusia dari rahmat Allah SWT. Penyampaian yang lugas dan penuh hikmah membuat para jama'ah terdiam, merenungi setiap kata yang diucapkan.
Setelah kajian, acara dilanjutkan dengan Istighotsah atau doa bersama yang kembali dipimpin oleh Kiyai Badrun. Doa-doa yang dipanjatkan dengan penuh harap dan khusyu' ini mengiringi setiap langkah kehidupan para jama'ah, memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Tidak hanya berhenti di situ, ramah tamah menjadi momen yang tak kalah penting. Panitia telah menyediakan hidangan lezat yang dinikmati bersama oleh semua jama'ah. Suasana kekeluargaan dan kehangatan semakin terasa, mempererat tali silaturahmi antar jama'ah dari berbagai daerah.
Sebagai penutup, para jama'ah melakukan ziarah ke makam Waliyulloh Raden Santri, yang lebih dikenal oleh warga Jipangulu dengan sebutan Mbah Santri. Beliau adalah salah satu murid dari Sunan Kudus yang diutus untuk berdakwah di Jipangulu pada masa lalu. Tradisi ini telah dilakukan secara turun temurun, menjadi simbol penghormatan kepada para wali yang telah berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, kegiatan rutin Jama'ah MATAWALI Rohmatan Lil 'Alamin ini bukan hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah antar jama'ah. Semoga berkah dan rahmat Allah selalu menyertai setiap langkah kita semua.
Acara yang digelar setiap malam Jum'at Legi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Desa Jipangulu dan sekitarnya. Melalui kegiatan yang penuh makna ini, tidak hanya pengetahuan agama yang bertambah, tetapi juga rasa persaudaraan dan kebersamaan yang semakin kuat terjalin.
Kiyai Badrun Sulaiman, dalam setiap kajian kitab yang disampaikannya, selalu mengedepankan pesan-pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pada kajian kali ini, tema "Bahaya dari Sifat Hasud (Iri Dengki)" sangat tepat untuk mengingatkan para jama'ah akan pentingnya menjaga hati dari sifat-sifat negatif yang dapat merusak hubungan sosial. Kiyai Badrun menjelaskan dengan gamblang bagaimana hasud dapat membawa seseorang kepada perbuatan dosa dan menjerumuskan ke dalam kehancuran moral.
Dalam suasana yang khidmat dan penuh penghayatan, istighotsah yang dipimpin oleh Kiyai Badrun juga menjadi momen penting. Doa-doa yang dipanjatkan bersama-sama menjadi simbol harapan dan permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa diberikan kekuatan dan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Suara lantunan doa yang menyatu, diiringi dengan harapan tulus dari setiap jama'ah, menambah kehangatan dan kekhusyukan acara malam itu.
Tidak hanya aspek spiritual yang ditekankan, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi jama'ah untuk bersosialisasi melalui sesi ramah tamah. Panitia yang telah bekerja keras menyiapkan hidangan, memastikan bahwa setiap jama'ah dapat menikmati makanan yang disajikan dengan nyaman. Momen ini digunakan oleh para jama'ah untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan memperkuat ikatan persaudaraan.
Penutup dari seluruh rangkaian acara adalah ziarah ke makam Waliyulloh Raden Santri atau yang dikenal sebagai Mbah Santri. Ziarah ini menjadi pengingat akan jasa-jasa para ulama dan wali yang telah berkontribusi besar dalam penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Kegiatan ziarah ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengambil teladan dari kehidupan para wali yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan.
Kegiatan rutin Jama'ah MATAWALI Rohmatan Lil 'Alamin ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Dengan dukungan dari seluruh jama'ah dan panitia, acara ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi komunitas lainnya untuk mengadakan kegiatan serupa yang dapat memperkuat iman, meningkatkan pengetahuan agama, dan mempererat tali silaturahmi.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, keberkahan dan rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita semua, menjadikan setiap langkah dan usaha kita sebagai amal ibadah yang diterima di sisi-Nya.