Sejak pagi hari, tepatnya pukul 06.00, kegiatan diawali dengan Tahtimul Qur'an 30 Juz. Pembacaan Qur'an secara bergantian oleh warga sekitar Madrasah Diniyah Fathul Ulum Jipangulu menciptakan suasana yang begitu syahdu dan menyejukkan hati. Lantunan ayat-ayat suci yang menggema di seluruh aula menyatukan hati dan pikiran para jama'ah dalam dzikir dan doa. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur'an, serta semangat dalam menjaga dan mengamalkan ajaran Islam.
Pada malam harinya, tepatnya Selasa malam Rabu Legi, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan doa Tahtimul Qur'an. Setelah doa selesai dipanjatkan, acara berlanjut dengan kajian kitab "Nashoihul Ibad" yang dibawakan oleh Kiyai Badrun Sulaiman, Pengasuh Pesantren Fathul Ulum. Tema kajian kali ini adalah "Maqolah ke Enam: Perjalanan Menuju Majelis Ilmu Sama dengan Perjalanan Menuju Surganya Allah". Dalam kajiannya, Kiyai Badrun menekankan betapa pentingnya menuntut ilmu dan menghadiri majelis ilmu sebagai jalan menuju ridha Allah SWT dan surga-Nya.
Kiyai Badrun menjelaskan dengan penuh hikmah bahwa perjalanan menuju majelis ilmu bukan hanya sekadar langkah fisik, tetapi juga merupakan langkah spiritual yang mengarahkan kita pada pencerahan dan kebahagiaan hakiki. Setiap langkah yang diambil untuk menghadiri majelis ilmu, menurut Kiyai Badrun, akan dicatat sebagai amal ibadah yang mendapat pahala besar di sisi Allah SWT. Pesan yang disampaikan dengan lugas dan mendalam ini berhasil menginspirasi para jama'ah untuk terus semangat dalam menuntut ilmu dan menghadiri majelis-majelis keagamaan.
Usai kajian, kegiatan dilanjutkan dengan istighotsah atau doa bersama yang dipimpin oleh Kiyai Badrun. Suara lantunan doa yang khusyuk dari para jama'ah mengisi malam itu dengan kedamaian dan harapan. Istighotsah ini menjadi momen penting untuk memohon ampunan, petunjuk, dan keberkahan dari Allah SWT, terutama dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang penuh tantangan.
Setelah rangkaian doa, acara dilanjutkan dengan sesi ramah tamah. Panitia yang telah bekerja keras menyiapkan hidangan memastikan setiap jama'ah dapat menikmati makanan yang disajikan dengan nyaman. Momen ini digunakan oleh para jama'ah untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan memperkuat ikatan silaturahmi. Suasana kekeluargaan yang tercipta menambah hangatnya malam itu, menjadikan setiap jama'ah merasa semakin dekat satu sama lain.
Kegiatan rutin Jama'ah Majelis Wali Santri ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga wadah untuk memperkuat iman dan meningkatkan pengetahuan agama. Dukungan dari santri, wali santri, warga masyarakat, dan perangkat desa Ngelo sangatlah penting dalam menyukseskan acara ini. Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi seluruh jama'ah.
Semoga dengan adanya kegiatan ini, keberkahan dan rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita semua, menjadikan setiap langkah dan usaha kita sebagai amal ibadah yang diterima di sisi-Nya. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa dengan kebersamaan dan semangat menuntut ilmu, kita dapat menggapai ridha Allah dan meraih surga-Nya.
Kegiatan yang rutin diadakan setiap malam Rabu Legi oleh Jama'ah Majelis Wali Santri ini telah menjadi agenda penting yang dinantikan oleh masyarakat sekitar. Melalui kegiatan ini, para santri, wali santri, dan warga masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama serta mempererat ikatan sosial antar sesama.
Kiyai Badrun Sulaiman, sebagai pemimpin spiritual dan pengasuh Pesantren Fathul Ulum, selalu berhasil menyampaikan kajian dengan cara yang menarik dan mendalam. Dalam kajian "Maqolah ke Enam: Perjalanan Menuju Majelis Ilmu Sama dengan Perjalanan Menuju Surganya Allah", beliau tidak hanya menjelaskan makna teks secara harfiah, tetapi juga memberikan pemahaman kontekstual yang relevan dengan kehidupan sehari-hari para jama'ah. Kiyai Badrun mengingatkan pentingnya niat yang tulus dalam menuntut ilmu, serta bagaimana setiap usaha yang dilakukan untuk hadir di majelis ilmu akan dihitung sebagai amal shalih.
Selanjutnya, istighotsah atau doa bersama menjadi momen penting yang sangat dinanti oleh para jama'ah. Doa yang dipimpin oleh Kiyai Badrun memohon ampunan, petunjuk, dan perlindungan dari Allah SWT. Dalam suasana yang penuh keheningan dan kekhusyukan, setiap jama'ah memanjatkan doa dengan hati yang ikhlas, berharap agar segala dosa diampuni dan segala urusan dimudahkan oleh-Nya. Doa bersama ini menjadi puncak dari rangkaian acara, menutup kegiatan dengan penuh harapan dan keimanan.
Sesi ramah tamah yang mengikuti istighotsah menjadi kesempatan bagi para jama'ah untuk saling mengenal lebih dekat dan berbagi cerita. Hidangan yang disediakan oleh panitia menambah kehangatan suasana, menciptakan momen kebersamaan yang penuh keakraban. Kehangatan ini tidak hanya dirasakan oleh para santri dan wali santri, tetapi juga oleh warga masyarakat dan perangkat desa Ngelo yang turut hadir. Momen ini menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat rasa persaudaraan di antara mereka.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga sosial bagi seluruh peserta. Melalui kegiatan rutin ini, jama'ah dapat merasakan kehadiran komunitas yang solid dan saling mendukung. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang lebih luas.
Dalam jangka panjang, kegiatan seperti ini dapat menjadi teladan bagi komunitas lain untuk mengadakan kegiatan serupa. Dengan semangat kebersamaan dan niat yang tulus, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan spiritual dan sosial. Kegiatan Jama'ah Majelis Wali Santri ini menjadi bukti bahwa melalui kebersamaan dalam beribadah dan belajar, kita dapat menggapai berkah dan ridha Allah SWT.
Semoga kegiatan ini terus diberkahi dan dapat menjadi sarana untuk memperkuat iman, meningkatkan pengetahuan agama, serta mempererat tali silaturahmi di antara para jama'ah. Dengan semangat dan keikhlasan yang terpancar dari setiap kegiatan, diharapkan keberkahan dan rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita semua, menjadikan setiap langkah dan usaha kita sebagai amal ibadah yang diterima di sisi-Nya.