LUBABUL HADIS |
||
PEMBAHASAN
PADA TEKS HADIS KEUTAMAAN IBADAH FARDZU |
|
مناقشة
نص الحديث عن
فضائل
العبادة
الفرضية |
|
|
|
131. Nabi saw. bersabda:
"Islam didirikan atas
lima sendi: 'Bersaksi, bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya
Nabi Muhammad saw. adalah utusan
Allah, mendirikan salat, membe-
rikan zakat, menunaikan
ibadah haji dan berpuasa di bulan
Ramadan'. |
|
١٣١-
قَالَ
النَّبِيُّ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
بُنِي
الْإِسْلَامُ
عَلَى خَمْسٍ
: شَهَادَةِ
أَنْ لَا
إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ
وَأَنَّ
مُحَمَّدًا
رَسُولُ
اللَّهِ وَإِقَامِ
الصَّلَاةِ
وَإِيتَاءِ
الزَّكَاةِ
وَحَجّ
البَيْتِ
وَصَوْمِ
رَمَضَانَ
. |
|
|
|
الحديث
١٣١ قال النبي صلى الله عليه وسلم: "بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ الْبَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ." يُؤَكِّدُ هَذَا الحَدِيثُ عَلَى أَرْكَانِ الإِسْلَامِ الْخَمْسَةِ الَّتِي تَشْمَلُ جَوَانِبَ العَقِيدَةِ وَالعِبَادَةِ وَالسُّلُوكِ الاجْتِمَاعِيِّ. الشَّهَادَةُ كَإِقْرَارٍ بِالإِيمَانِ، وَالصَّلَاةُ كَعِبَادَةٍ يَوْمِيَّةٍ، وَالزَّكَاةُ كَشَكْلٍ مِنْ أَشْكَالِ الرِّعَايَةِ الاجْتِمَاعِيَّةِ، وَالحَجُّ كَعِبَادَةٍ سَنَوِيَّةٍ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ كَعِبَادَةٍ تَدْرِيبِيَّةٍ عَلَى الصَّبْرِ وَالتَّقْوَى. |
||
|
|
|
Hadis 131 Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Islam didirikan atas lima sendi: syahadat, salat, zakat, haji, dan puasa Ramadan. Hadis ini menekankan pilar-pilar utama yang menjadi fondasi agama Islam. Keseluruhan rukun Islam ini mencakup aspek keyakinan, ibadah, dan perilaku sosial. Syahadat sebagai pengakuan iman, salat sebagai ibadah harian, zakat sebagai bentuk kepedulian sosial, haji sebagai ibadah tahunan, dan puasa Ramadan sebagai ibadah tahunan yang mendidik kesabaran dan ketakwaan. |
||
|
|
|
132. Nabi saw, bersabda:
"Salatlah kamu semua lima waktu, zakatilah harta benda kamu semua,
puasailah bulan (Ramadan)
kamu semua dan berhijrahlah ke rumah Tuhan kamu semua, niscaya kamu semua masuk
surga Tuhan kamu semua tanpa hisab." |
|
۱۳۲
- وَقَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
صَلُّوا
خَمْسَكُمْ
وَزَكُوا
أَمْوَالَكُمْ
وَصُومُوا
شَهْرَكُمْ
وَحَجُوا
بَيْتَ
رَبِّكُمْ
تَدْخُلُوا
جَنَّةَ
رَبِّكُمْ
بِغَيْرِ
حِسَابٍ |
|
|
|
الحديث
١٣٢ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "صَلُّوا خَمْسَكُمْ، وَزَكُّوا أَمْوَالَكُمْ، وَصُومُوا شَهْرَكُمْ، وَحُجُّوا بَيْتَ رَبِّكُمْ، تَدْخُلُوا جَنَّةَ رَبِّكُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ." يُبَيِّنُ هَذَا الحَدِيثُ أَنَّ تَنْفِيذَ العِبَادَاتِ الفَرْضِيَّةِ يَكُونُ سَبَبًا لِدُخُولِ الجَنَّةِ بِلَا حِسَابٍ، وَيُشِيرُ إِلَى أَنَّ تَأْدِيَةَ هَذِهِ العِبَادَاتِ تَجْلِبُ رَحْمَةَ اللَّهِ وَمَغْفِرَتَهُ. |
||
|
|
|
Hadis 132 Rasulullah SAW bersabda
agar umat Islam melaksanakan
salat lima waktu, mengeluarkan
zakat, berpuasa di bulan
Ramadan, dan berhaji, sebagai
jaminan masuk surga tanpa hisab.
Hadis ini menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah-ibadah
fardhu ini menjadi jalan bagi seorang Muslim untuk mendapatkan rahmat dan pengampunan dari Allah SWT serta jaminan masuk surga tanpa perhitungan
amal yang ketat. |
||
|
|
|
133. Nabi saw. bersabda:
"Salat itu adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan salat, maka dia menegakkan
agama dan siapa yang meninggalkannya,
maka dia merobohkan agama." |
|
۱۳۳
- وَقَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
الصَّلَاةُ
عمَادُ
الدِّينِ ،
فَمَنْ
أَقَامَهَا
فَقَدْ أَقَامَ
الدِّينَ
وَمَن
تَرَكَهَا
فَقَدْ هَدَمَ
الدِّينَ . |
|
|
|
الحديث ١٣٣ قال النبي صلى الله عليه وسلم: "الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ، فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّينَ وَمَن تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّينَ." يُؤَكِّدُ هَذَا الحَدِيثُ أَهَمِّيَّةَ الصَّلَاةِ كَعِبَادَةٍ رَئِيسِيَّةٍ يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يُؤَدِّيَهَا. تَكُونُ الصَّلَاةُ مِعْيَارًا لِقُوَّةِ الإِيمَانِ وَصِلَابَةِ الدِّينِ لِدَى الشَّخْصِ. |
||
|
|
|
Hadis 133 Nabi SAW menjelaskan bahwa salat adalah tiang agama. Barang siapa yang mendirikan salat, maka dia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya, maka dia merobohkan agama. Hadis ini menegaskan pentingnya salat sebagai ibadah utama yang harus ditegakkan oleh setiap Muslim. Salat menjadi indikator utama dari kekuatan iman dan keteguhan agama seseorang. |
||
|
|
|
134. Nabi saw. bersabda:
"Seorang wanita apabila dia melakukan
salat lima waktu, memberikan
zakat hartanya, berpuasa
di bulan Ramadan, berhaji
di rumah Tuhannya, menaati suaminya dan menjaga kemaluannya, maka dia akan
masuk surga Tuhannya dari pintu mana saja yang dia kehendaki." |
|
١٣٤
- وَقَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
الْمَرْأَةُ
إِذَا
صَلَّتْ
خَمَسْهَا
وَزَكَتْ مَا
لَهَا
وَصَامَتْ
شَهْرَهَا
وَحَجَتْ
بَيْتَ
رَبِّهَا
وَأَطَاعَتْ
بَعْلَهَا
وَاحْصَنَتْ
فَرْجَهَا
تَدْخُلُ
جَنَّةَ
رَبِّهَا
مِنْ أَيِّ
بَابٍ
شَاءَتْ . |
|
|
|
الحديث ١٣٤ قال رسول
الله صلى
الله عليه
وسلم:
"المَرْأَةُ
إِذَا
صَلَّتْ
خَمْسَهَا
وَزَكَتْ
مَا لَهَا
وَصَامَتْ
شَهْرَهَا
وَحَجَّتْ
بَيْتَ
رَبِّهَا
وَأَطَاعَتْ
بَعْلَهَا
وَاحْصَنَتْ
فَرْجَهَا
تَدْخُلُ
جَنَّةَ
رَبِّهَا
مِنْ أَيِّ
بَابٍ
شَاءَتْ."
يُقَدِّمُ هَذَا
الحَدِيثُ
تَشْجِيعًا
خَاصًّا
لِلنِّسَاءِ
المُسْلِمَاتِ
عَلَى
تَنْفِيذِ
وَاجِبَاتِهِنَّ
الدِّينِيَّةِ
وَدَوْرِهِنَّ
الاجْتِمَاعِيِّ
بِشَكْلٍ
جَيِّدٍ كَطَرِيقٍ
لِنَيْلِ
رَحْمَةِ
اللَّهِ
وَدُخُولِ
الجَنَّةِ. |
||
|
|
|
Hadis 134 Rasulullah SAW bersabda bahwa wanita yang melaksanakan salat
lima waktu, membayar
zakat, berpuasa di bulan
Ramadan, berhaji, menaati
suami, dan menjaga kemaluannya, akan masuk surga dari
pintu mana saja yang dia kehendaki. Hadis ini memberikan dorongan khusus bagi wanita Muslimah untuk melaksanakan kewajiban agama dan peran sosialnya dengan baik, sebagai jalan untuk mendapatkan
rahmat Allah SWT dan masuk
surga. |
||
|
|
|
135. Nabi saw, bersabda:
"Setiap sesuatu dengan simbul (bendera). adapun bendera iman adalah salat." |
|
١٣٥-
قَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
لِكُلِّ
شَيْ عَلَمٌ
وَعَلَمُ
الْإِيمَانِ
الصَّلَاةِ |
|
|
|
الحديث ١٣٥ قال النبي
صلى الله
عليه وسلم:
"لِكُلِّ
شَيْءٍ
عَلَمٌ
وَعَلَمُ
الإِيمَانِ
الصَّلَاةُ."
يُوَضِّحُ
هَذَا
الحَدِيثُ
أَنَّ الصَّلَاةَ
هِيَ
العَلَمُ
وَالعَلَامَةُ
الظَّاهِرَةُ
لِلإِيمَانِ.
تَكُونُ
تَنْفِيذُ الصَّلَاةِ
دَلِيلًا
عَلَى
قُرْبِ
العَبْدِ
وَالتِزَامِهِ
بِأَوَامِرِ
اللَّهِ. |
||
|
|
|
Hadis 135 Nabi SAW bersabda bahwa setiap sesuatu memiliki simbol, dan simbol dari iman
adalah salat. Hadis ini menggambarkan bahwa salat adalah tanda dan bukti nyata dari
keimanan seseorang. Pelaksanaan salat menunjukkan kedekatan dan kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT. |
||
|
|
|
136. Nabi saw. bersabda:
"Takutlah kamu semua kepada Allah dalam perkara salat, takutlah kamu semua kepada Allah dalam perkara salat, takutlah kamu semua kepada Allah dalam perkara salat, takutlah kamu semua kepada Allah dari sesuatu yang kamu miliki pada tangan kanan kamu semua, takutlah
kamu semua kepada dua orang yang lemah, yaitu wanita janda dan anak kecil yang yatim." |
|
١٣٦ -
وَقَالَ
صَلَّى
اللهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
اتَّقُوا
اللَّهَ فِي
الصَّلَاةِ
اتَّقُوا
اللهَ فِي
الصَّلَاةِ
اتَّقُوا
اللهَ فِي
الصَّلَاةِ
اتَّقُوا
اللَّهَ
فِيمَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ
اتَّقُوا
اللهَ فِي
الضَّعِيفَيْنِ
المَرْأَةُ
الأَرْمَلَةُ
وَالصَّبِيُّ
اليَتِيمُ . |
|
|
|
الحديث
١٣٦ قال
رسول الله
صلى الله
عليه وسلم:
"اتَّقُوا اللَّهَ
فِي
الصَّلَاةِ،
اتَّقُوا
اللَّهَ فِي
الصَّلَاةِ،
اتَّقُوا
اللَّهَ فِي
الصَّلَاةِ،
اتَّقُوا
اللَّهَ
فِيمَا
مَلَكَتْ
أَيْمَانُكُمْ،
اتَّقُوا
اللَّهَ فِي الضَّعِيفَيْنِ
المَرْأَةُ
الأَرْمَلَةُ
وَالصَّبِيُّ
اليَتِيمُ."
يُؤَكِّدُ
هَذَا
الحَدِيثُ
أَهَمِّيَّةَ
الحِفَاظِ
عَلَى
الصَّلَاةِ
وَالاهْتِمَامِ
بِحُقُوقِ مَنْ
هُمُ
ضُعَفَاءُ
وَمُحْتَاجُونَ،
مِثْلَ
الأَرَامِلِ
وَالأَيْتَامِ،
كَتَجْلِيَةٍ
لِلتَّقْوَى. |
||
|
|
|
Hadis 136 Rasulullah SAW mengingatkan untuk bertakwa kepada Allah dalam perkara salat, dan juga dalam hal apa
yang dimiliki di tangan kanan, serta dua orang yang lemah: wanita janda dan anak yatim. Hadis ini menekankan pentingnya menjaga salat dan memperhatikan
hak-hak mereka yang lemah dan membutuhkan, seperti janda dan yatim, sebagai bentuk manifestasi dari ketakwaan. |
||
|
|
|
137. Nabi saw. bersabda: "Salatlah kamu semua sebagaimana
kamu melihat aku sedang salat." |
|
١٣٧-
وَقَالَ
صَلَّى
اللهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
صَلُّوا
كَمَا
رَأَيْتُمُونِي
أَصَلِّي . |
|
|
|
الحديث ١٣٧ قال النبي
صلى الله
عليه وسلم:
"صَلُّوا
كَمَا
رَأَيْتُمُونِي
أُصَلِّي."
يَكُونُ
هَذَا
الحَدِيثُ
دَلِيلًا
لِتَتْبِيعِ
النَّمُوذَجِ
الَّذِي
قَدَّمَهُ
النَّبِيُّ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
فِي تَنْفِيذِ
الصَّلَاةِ،
مِنْ جِهَةِ
الحَرَكَاتِ
وَالقِرَاءَاتِ
وَالْخُشُوعِ. |
||
|
|
|
Hadis 137 Nabi SAW bersabda agar umatnya melaksanakan salat sebagaimana mereka melihat beliau melaksanakan salat.
Hadis ini menjadi pedoman untuk mengikuti tata cara salat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, baik
dari segi gerakan, bacaan, maupun kekhusyukan. |
||
|
|
|
138. Nabi saw. bersabda:
"Barangsiapa meninggalkan
salat dengan sengaja, maka dia benar-benar
telah kafir secara terang-terangan." |
|
۱۳۸ -
وَقَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
مَنْ تَرَكَ
الصَّلَاةَ
مُتَعَمِّدًا
فَقَدْ
كَفَرَ
جِهَارًا. |
|
|
|
الحديث
١٣٨ قال
رسول الله
صلى الله
عليه وسلم:
"مَنْ تَرَكَ
الصَّلَاةَ
مُتَعَمِّدًا
فَقَدْ
كَفَرَ
جِهَارًا."
يُبَيِّنُ
هَذَا
الحَدِيثُ
جِدِّيَّةَ
تَرْكِ
الصَّلَاةِ
كَذَنْبٍ،
حَتَّى
إِنَّهُ
يُمْكِنُ
أَنْ
يُخْرِجَ
الإِنسَانَ
مِنَ
الإِيمَانِ. |
||
|
|
|
Hadis 138 Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa meninggalkan salat dengan sengaja, maka dia telah
kafir secara terang-terangan.
Hadis ini menunjukkan betapa seriusnya dosa meninggalkan salat, hingga dapat mengeluarkan seseorang dari keimanan. |
||
|
|
|
139. Nabi saw. bersabda:
"Salat lima waktu adalah
sebagai penebus dosa (kecil) yang dilakukan di antara salat itu, selama dia menjauhi
dosa-dosa besar. Dan satu
Jumat sampai Jumat berikutnya,
merupakan penebus dosa
yang dilakukan antara keduanya dan ditambah tiga hari." |
|
۱۳۹ - وَقَالَ
صَلَّى
اللهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ
كَفَّارَةٌ
لما بينَهُنَّ
مَا
اجْتَنِبَتِ
الكَبَائِرُ
وَالجُمْعَة
إِلَى
الْجُمْعَةِ
كَفَّارَةٌ لِمَا
بَينها
وَزِيَادَةُ
ثَلَاثَةِ
أَيَّامٍ . |
|
|
|
الحديث
١٣٩ قال
النبي صلى
الله عليه
وسلم:
"الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ
كَفَّارَةٌ
لِمَا
بَيْنَهُنَّ
مَا
اجْتَنِبَتِ
الكَبَائِرُ،
وَالجُمْعَةُ
إِلَى
الجُمْعَةِ
كَفَّارَةٌ
لِمَا بَيْنَهُمَا
وَزِيَادَةُ
ثَلَاثَةِ
أَيَّامٍ."
يُبَيِّنُ
هَذَا
الحَدِيثُ
أَنَّ الصَّلَاةَ
الخَمْسَ
تُكَفِّرُ
الذُّنُوبَ
الصَّغِيرَةَ،
إِذَا
تَجَنَّبَ
المُسْلِمُ
الذُّنُوبَ
الكَبَائِرَ،
وَأَنَّ
الجُمُعَةَ
تَكُونُ
كَفَّارَةً
لِلذُّنُوبِ
بَيْنَ
الجُمُعَتَيْنِ
مَعَ
زِيَادَةِ
ثَلَاثَةِ
أَيَّامٍ. |
||
|
|
|
Hadis 139 Nabi SAW bersabda bahwa salat lima waktu adalah penebus dosa kecil yang dilakukan di antara salat itu, selama dia menjauhi
dosa-dosa besar. Hadis ini
menggarisbawahi fungsi
salat sebagai sarana penghapus dosa-dosa kecil dan menunjukkan rahmat Allah SWT
yang begitu luas bagi hamba-Nya yang taat. |
||
|
|
|
140. Nabi saw. bersabda:
"Barangsiapa menjamak
(mengumpulkan) dua salat tanpa
uzur, maka dia datang di ambang pintu dari pintu- pintu
dosa besar." |
|
١٤٠ -
وَقَالَ
صَلَّى
اللَّهُ
عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ :
مَنْ جَمَعَ
بَيْنَ
الصَّلَاتَيْنِ
مِنْ غَيْرِ
عُدْرٍ
فَقَدْ
أَلَى
بَابًا مِنْ
أَبْوَابِ
الكَبَائِرِ. |
|
|
|
الحديث
١٤٠ قال
رسول الله
صلى الله
عليه وسلم:
"مَنْ جَمَعَ
بَيْنَ
الصَّلَاتَيْنِ
مِنْ غَيْرِ
عُذْرٍ
فَقَدْ
أَتَى
بَابًا مِنْ
أَبْوَابِ
الكَبَائِرِ."
يُؤَكِّدُ
هَذَا
الحَدِيثُ
أَهَمِّيَّةَ
الحِفَاظِ
عَلَى
وَقْتِ
الصَّلَاةِ،
وَأَنَّهُ
يُسْمَحُ
بِالجَمْعِ
فَقَطْ
إِذَا كَانَ
هُنَاكَ
عُذْرٌ
شَرْعِيٌّ
كَالسَّفَرِ
أَوْ
حَالَةِ
الطَّوَارِئِ
الأُخْرَى.
تَجَاوُزُ
هَذِهِ
الشُّرُوطِ
يُمْكِنُ
أَنْ
يُؤَدِّيَ
إِلَى
ارْتِكَابِ ذَنْبٍ
كَبِيرٍ. مِنْ
خِلَالِ
مُنَاقَشَةِ
هَذِهِ
الأَحَادِيثِ،
نَفْهَمُ
أَهَمِّيَّةَ
أَدَاءِ العِبَادَاتِ
الفَرْضِيَّةِ
فِي حَيَاةِ
المُسْلِمِ.
العِبَادَاتُ
الفَرْضِيَّةُ
لَيْسَتْ
فَقَطْ
وَاجِبَةً،
بَلْ هِيَ
كَذَلِكَ
طَرِيقٌ
لِلنَّجَاةِ
وَالسَّعَادَةِ
فِي
الآخِرَةِ.
الحِفَاظُ
عَلَى
الصَّلَاةِ
وَالزَّكَاةِ
وَالصَّوْمِ
وَالحَجِّ
بِشَكْلٍ
جَيِّدٍ
يَكُونُ
مَظْهَرًا
لِلإِيمَانِ
القَوِيِّ
وَدَلِيلًا
عَلَى
الطَّاعَةِ
لِلَّهِ
سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى. |
||
|
|
|
Hadis 140 Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa menjamak dua salat tanpa uzur, maka
dia mendekati pintu dosa besar. Hadis ini menegaskan pentingnya menjaga waktu salat dan hanya diperbolehkan menjamak salat jika ada uzur
syar'i, seperti perjalanan atau keadaan darurat lainnya. Mengabaikan ketentuan ini dapat mengarah pada perbuatan dosa besar. Melalui pembahasan hadis-hadis ini, dapat kita
pahami betapa pentingnya pelaksanaan ibadah fardhu dalam kehidupan seorang Muslim.
Ibadah fardhu bukan hanya kewajiban, tetapi juga jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan di akhirat. Menjaga salat, zakat, puasa,
dan haji dengan baik merupakan manifestasi dari keimanan yang kuat dan tanda ketaatan kepada Allah SWT. |