Rangkaian kegiatan diawali dengan kajian rutin kitab Ayyuhal Walad karya Imam Al-Ghazali yang dipandu langsung oleh Pengasuh MATAWALI, Kiai Badrun Sulaiman. Dengan gaya penyampaian yang teduh dan penuh hikmah, Kiai Badrun menegaskan pentingnya setiap muslim menjaga kebersihan hati, khususnya dari penyakit hasud (iri dan dengki). Menurut beliau, penyakit hati ini tidak hanya merusak amal ibadah seseorang, tetapi juga dapat memutus tali persaudaraan dan mendatangkan kebinasaan.
Setelah kajian, jamaah bersama-sama mengikuti mujahadah dan doa bersama di Aula MATAWALI hingga pukul 23.00. Acara kemudian dilanjutkan dengan ziyarah ke maqom Waliyullah Mbah Santri (Raden Santri) pada pukul 24.00 hingga 01.00 dini hari, sebagai bentuk penghormatan sekaligus mengambil teladan dari para pendahulu yang telah mengabdikan hidupnya untuk agama dan umat.
Yang menarik, jamaah MATAWALI tidak hanya datang dari wilayah sekitar Margomulyo, tetapi juga dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini menjadi bukti bahwa majelis ini kian mendapat tempat di hati umat sebagai wadah pencarian ilmu, pencerahan spiritual, dan pengikat persaudaraan.
Melalui kajian rutin ini, MATAWALI terus menghadirkan teladan bahwa membersihkan hati dari iri dan dengki bukan sekadar tuntunan akhlak, tetapi juga jalan untuk meraih ketenangan batin dan keberkahan hidup.