Diceritakan: Bahwa
suatu ketika terjadi perdebatan hebat antara kedua orang calon penghuni surga,
cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallama. Yakni Sayyidina Hasan dan adiknya
Sayyidina Husain 'Alaihimas Salam.
Perdebatan itu
menyebabkan keduanya meninggalkan tempat itu. Dengan perasaan kesal, mereka
saling memasuki kamar masing-masing yang letaknya berhadapan. Di dalam kamarnya
secara kebetulan mereka berdua sama-sama ingat pada wasiat Sang Kakek tercinta,
Sayyidina Rasulullah SAW yang berupa:
لَيْسَ مِنَّا (أي من شريعتنا) مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ
كَبِيْرَنَا وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
"Bukanlah bagian
dari (syari'at/prilaku) kami:
Orang yang tidak
menyayangi yang lebih muda. Dan Orang yang tidak menghormati yang lebih tua.
Juga Orang yang tidak mengetahui hak orang alim".
Secara spontan mereka
berdua bergegas keluar membuka pintu kamar, dengan harapan mendahului yang lain
dalam memaafkan. Ternyata Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain sudah berada
didepan pintu kamar masing-masing.
*******
Hikmah :
1. Sayangi Junior,
Sebab sebelumnya kamu juga Junior.
2. Hormati Senior,
Sebab kamu akan menjadi Senior.
3. Biarkan orang Alim
yang bicara, Sebab beliau yang mengerti seluk beluk masalah.
Hikayat ini
disampaikan oleh : Fadhilatus Syaikh Dr. Muhammad Bin Isma'il Az Zain Al Makky,
dikunjungan pertamanya di Pondok Pesantren Abdussalam, Prt. Surabaya, Pasak,
Sui. Ambwang, Kuburaya, Kalimantan Barat, Indonesia.
Allahumma shalli ala
sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.