Kitab Ayuhal
Walad karya Imam al-Gazali merupakan surat yang ditulis sebagian wasiat untuk
salah satu muridnya yang setia melayani Imam al-Gazali. Kitab ini ditulis
atas permohonan murid tersebut kepada sang Imam agar ia mempunyai panduan
untuk kemsalatahan dunia dan akhirat.
Kemudian imam
al-Gazali menjawab permintaan itu dalam sebuah surat. Kemudian surat itu
diberi nama ayyuhal walad al-muhib. Pada intinya, nasihat al-Gazali dalam
kitab itu bermuara pada suatu harapan, agar sang murid tidak mempelajari ilmu
untuk mengejar tujuan-tujuan duniawi sesaat atau mempelajari ilmu untuk
menunjukan eksistensi dihapadan manusia sezaman, tetapi hendaknya pencarian
ilmu untuk menghidupkan syariat, membersihkan akhlak. Imam al-Gazali
mengatakan “ilmu tanpa pengamalan adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu tidak
ada guna”. #alGhazali
"Buku-buku
yang ditulis oleh Syeikh, seperti Ihya Ulumidin dan banyak kitab lainnya
cukup untuk menjawab setiap persoalan yang saya hadapi, namun, saya berharap
Syeikh menulis kesimpulan penting dalam beberapa halaman saja, agar bisa saya
jadikan bekal hidup, dan saya jadikan pedoman sepanjang hayat, Insya
Allah", pinta sang murid.
Kemudian Imam
al-Ghazali menjawab, "Anaku terkasih, semoga Allah memanjangkan usiamu
dalam ketaatan kepada-Nya. Dan menuntunmu menuju jalan yang dilalui para
pecinta-Nya, nasihat bertebaran dalam buku-buku yang bersumber dari ajaran
Rasulullah saw, pasti diantaranya telah Engkau ketahui, jika ya lalu apa lagi
gunanya nasihatku? Jika tidak ada yang kau dapat sedikitpun, lalu apa yang
telah Egkau peroleh selama bertahun-tahun ini?
Lalu Imam
al-Ghazali menyampaikan nasihat pertamanya (1);
"Anaku,
diantara nasihat Rasulullah saw kepada umatnya, beliau Saw menyampaikan:
'Pertanda Allah Swt menjauhi hambanya adalah seorang hamba sibuk dengan
sesuatu yang tidak penting, jika sedetik saja manusia melewatkan usianya
untuk sesuatu yang tidak ada nilainya (sebuah aktivitas yang tidak memberi
ruang untuk niat baik), layak ia berduka sepanjang waktu. Siapa saja yang
melewati usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak lebih banyak dari
keburukannya, maka besiaplah menyambut api neraka', nasihat dari Rasulullah
saw ini cukup bagi orang yang paham. (al-Gazali, Ayyuha al-Walad).
|