Sabtu, 21 November 2015

Nasihat Pertama (1) Imam al-Ghazali

Kitab Ayuhal Walad karya Imam al-Gazali merupakan surat yang ditulis sebagian wasiat untuk salah satu muridnya yang setia melayani Imam al-Gazali. Kitab ini ditulis atas permohonan murid tersebut kepada sang Imam agar ia mempunyai panduan untuk kemsalatahan dunia dan akhirat.
Kemudian imam al-Gazali menjawab permintaan itu dalam sebuah surat. Kemudian surat itu diberi nama ayyuhal walad al-muhib. Pada intinya, nasihat al-Gazali dalam kitab itu bermuara pada suatu harapan, agar sang murid tidak mempelajari ilmu untuk mengejar tujuan-tujuan duniawi sesaat atau mempelajari ilmu untuk menunjukan eksistensi dihapadan manusia sezaman, tetapi hendaknya pencarian ilmu untuk menghidupkan syariat, membersihkan akhlak. Imam al-Gazali mengatakan “ilmu tanpa pengamalan adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu tidak ada guna”. #alGhazali
"Buku-buku yang ditulis oleh Syeikh, seperti Ihya Ulumidin dan banyak kitab lainnya cukup untuk menjawab setiap persoalan yang saya hadapi, namun, saya berharap Syeikh menulis kesimpulan penting dalam beberapa halaman saja, agar bisa saya jadikan bekal hidup, dan saya jadikan pedoman sepanjang hayat, Insya Allah", pinta sang murid.
Kemudian Imam al-Ghazali menjawab, "Anaku terkasih, semoga Allah memanjangkan usiamu dalam ketaatan kepada-Nya. Dan menuntunmu menuju jalan yang dilalui para pecinta-Nya, nasihat bertebaran dalam buku-buku yang bersumber dari ajaran Rasulullah saw, pasti diantaranya telah Engkau ketahui, jika ya lalu apa lagi gunanya nasihatku? Jika tidak ada yang kau dapat sedikitpun, lalu apa yang telah Egkau peroleh selama bertahun-tahun ini?
Lalu Imam al-Ghazali menyampaikan nasihat pertamanya (1);
"Anaku, diantara nasihat Rasulullah saw kepada umatnya, beliau Saw menyampaikan: 'Pertanda Allah Swt menjauhi hambanya adalah seorang hamba sibuk dengan sesuatu yang tidak penting, jika sedetik saja manusia melewatkan usianya untuk sesuatu yang tidak ada nilainya (sebuah aktivitas yang tidak memberi ruang untuk niat baik), layak ia berduka sepanjang waktu. Siapa saja yang melewati usia 40 tahun sedangkan kebaikannya tidak lebih banyak dari keburukannya, maka besiaplah menyambut api neraka', nasihat dari Rasulullah saw ini cukup bagi orang yang paham. (al-Gazali, Ayyuha al-Walad).