Senin, 31 Agustus 2015

Faham Asy’ari dan Maturidi merupakan faham yang dianut oleh mayoritas umat Islam di dunia.

Faham Asy’ari dan Maturidi sudah teruji kebenarannya dalam membentengi akidah kita seperti yang diajarkam Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam. Banyak sekali ulama yang menjadi penganut faham Asy’ari dan Maturidi, bahkan Al-Imam Abdullah Al-Haddad Tarim Yaman berkata dalam Nailul Marom halaman 8:

“Ketahuilah bahwa faham Asy’ari dalam kepercayaannya adalah faham yang dianut umat Islam serta para ulama adalah orang yang bernisbat kepada mereka yang mengikuti Thariqahnya orang-orang yang menjadi pakar ilmu sepanjang masa, yang mana mereka menjadi imam dalam ilmu tauhid, ilmu teologi, tafsir, qiro’ah, fiqh, ushul hadits, tashowwuf , bahasa dan sejarah”.

Tentu saja hal ini menunjukkan bahwa faham ini merupakan faham Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) dan dengan banyaknya tokoh besar Islam yang menganut faham ini menunjukkan bahwa umat Islam tak akan berkumpul dalam kesesatan.

Berikut ini diantara nama-nama tokoh besar Islam yang menganut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah yang mengikuti manhaj Al-Imam Abul Hasan Al Asy’ari dan Al-Imam Abu Mansur Al-Maturidi.

Tokoh Bidang Tafsir beserta karangan kitabnya.
1. Al Allamah Al mufassir Al Imam Qurtubi (pengarang kitab Al Jami Liahkamil Qur’an)
2. Al Allamah Al mufassir Al Imam Abul Fida’ Ibnu Katsir (Tafsir Adzim, Bidayah Wa Nihayah, tafsir Ibnu Katsir)
3. Al Allamah Al mufassir Al Imam Ibin Athiyah Al Andalusi ( Muharror Al Wajiz)
4. Al Allamah Al mufassir Al Imam Fakhrur Rozi (mafatihul Ghoib)
5. Al Allamah Al mufassir Al Imam Jalaluddin Suyuthi (dzurrul mantsur)
6. Al Allamah Al mufassir Al Imam Khotib Syarbini ( Sirojul Munir)
7. Al Allamah Al mufassir Al Imam Abu Hayyan (Bahrul muhit, Hujjah tsabit)
8. Masih banyak lagi ulama Tafsir lain baik salaf maupun kontenporer yang belum kami sebutkan.

Tokoh Bidang Hadits beserta karangannya:
1. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Daruqutni
2. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Abu Naim Al Asbahani (Hilyatul Awliya)
3. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Al Hakim An Naisaburi ( Mustadzrok)
4. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Sa’ad abu sam’ani (Al Ansab)
5. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Abu Bakar Al Baihaki (Aat Tashonif)
6. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Ibnu Asakir (Tarikh MadinatuDimsyiq)
7. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam muhyiddin Syarof AnNawawi (Adzkar, bulughul Marom , Riyadlus sholihin)
8. Al Allamah Al hafidz Al Muhaddits Al Imam Ibnu Hajar Al Atsqolani (Fathul Bari, Ibanatul Ahkam)
9. Dan banyak lagi ulama hadits lainnya bahkan Imam Subki berkata dalam Thobaqot Qubro hal. 32 juz 4; “Faham Asya’iroh merupakan faham para pakar hadits sejak dahulu hingga sekarang”.

Tokoh Bidang Fiqh:
Al Imam Al Allamah Ibnu Asakir mengatakan dalam Tabyin Kadzib Muftaro hal. 410:
“Kebanyakan ulama’ di seluruh belahan dunia menganut faham Asy’ari dan imam di kota-kota serta para pakar Fiqh dari madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i menganut faham ini, serta ridlu dengan keluhuran perjalanannya dalam penyebaran agama Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memuji dengan banyaknya ilmu beliau”.

Dari ini bisa kita simpulkan mayoritas ulama Fiqh berfaham Ash’ary dan Maturidi.

Tokoh Bidang Gramatika Bahasa
Mari kita lihat Komentar Al Imam Abu Mudzoffar Al Isfiroyaini dalam kitab Al farqu Bainal Firoq hal. 180-240:
“Sebagiam besar pakar Bahasa dan Gramatika dari kota Bashroh dan Kufah pada era Islam mereka menganut faham ahlussunnah wal jama’ah, begitu juga ahli Hadits dan logika. Begitu pula tidak ada satupun para ulama Gramatika kecuali mereka tidak setuju dengan Ahli Bid’ah dan jauh dari kesesatan mereka seperti Imam Kholil, Yunus bin Habib, Syibawaih, Akhfash, Zujaj, Mubarrid, Abi Hatim, Asmu’i, Azhati, Al Farobi, Ibnu Faris, Al Farobi, Abi Amr syaibani, Abi Zaid, Abi Ubaidah, Abi Ubaid, Qosib bin Salam. Semua dari mereka memiliki keterkaitan dengan ahlussunnah wal jamaah dan mereka memiliki kontribusi dalam menolak ahli bid’ah dan tak ada satupun yang terjerumus dalam kebid’ahan, dan siapapun yang menganut kebidahan tidak boleh menjadi patokan dalam periwayatan ushul lughoh dan pemindahan gramatika, begitu juga tidak dalam pentakwilan hadits dan periwayatan dan penafsiran Ayat Al-Qur’an”.

Tokoh Bidang Sejarah
Al Imam Abu Mudzoffar menjelaskan dalam Al Farqu Bainal Firoq:
“Ilmu peperangan nabi, Sejarah, Pemilahan antara yang sesat dan yang lurus bukanlah spesifikasi yang dimiliki Ahli Bid’ah, siapapun yang menjadi acuan dari ilmu ini maka dia tidak diragukan bagian dari ahlussunnah wal jamaah”.

Berikut diantara nama nama ulama’ ahli sejarah:
1. Al muarrikh Al Alim Al Imam Baihaqi (pengarang Dalailun Nubuwwah)
2. Al muarrikh Al Alim Al Imam Asbihani (juga pengarang Dalail Nubuwwah)
3. Al muarrikh Al Alim Al Imam Qodli Iyadh ( As Syifa Wa Ahwalul Musthofa)
4. Al muarrikh Al Alim Al Imam Ibnu Jauzi (Al Wafa Biahwalil Musthafa)
5. Al muarrikh Al Alim Al Imam Halaby (Siroh halabiyah , insan ‘Uyun)
6. Al muarrikh Al Alim Al Imam Suhaili ( Raudlotul Anfi)
7. Al muarrikh Al Alim Al Imam Qostolani ( Mawahibul Ladunniyah)
8. Al muarrikh Al Alim Al Imam Shofdi (Al Wafi Fi Al Wafiyat).

Oleh: Aniq Muthi’ah S.Pdi,

Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Tribakti Kediri, Tarim, Hadhromaut, Yaman, 27 Agustus 2015.
http://www.elhooda.net/2015/08/faham-asyari-dan-maturidi-sebagai-faham-yang-dianut-oleh-para-pakar-islam/