Terjemah Irsyadul Ibad || bab Sholat Jum'at

Bab Sholat Jum at

 

بَابُ صَلَاةِ الْجُمْعَةِ

"Dan Ahmad nomor 15072, Tirmidzi nomor 500, Nasa'i nomor 1369, Abu Dawud nomor 1052, Ibnu Majah nomor 1125, Darimi nomor 1571, dan Hakim [Al-Jami' Al-Saghir nomor 8589] dari Abu Al-Ja d ((Barangsiapa meninggalkan tiga salat Jumat karena meremehkannya, Allah akan menutup hatinya)).

 

وأَحْمَدُ رَقْمُ ١٥٠٧٢، التِّرْمِذِيُّ رَقْمُ ٥٠٠، النَّسَائِيُّ رَقْمُ ١٣٦٩، أَبُو دَاوُدَ رَقْمُ ١٠٥٢، ابْنُ مَاجَهْ رَقْمُ ١١٢٥ الدَّارِمِيُّ رَقْمُ ١٥٧١] وَالْحَاكِمُ [الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ ٨٥٨٩] عَنْ أَبِي الْجَعْدِ ((مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ((.

 

 

 

Dan Imam Thabrani dalam Al-Kabir, [Al-Jami' Al-Saghir nomor 8590] dari Usamah bin Zaid ((Barangsiapa meninggalkan tiga salat Jumat tanpa alasan, maka ia ditulis sebagai orang munafik)).

 

وَالطَّبَرَانِيُّ فِي الْكَبِيرِ، الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ ٨٥٩٠] عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ (مَنْ تَرَكَ ثَلَاثَ جُمُعَاتٍ مِنْ غَيْرِ عُذْرٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِين(

 

 

 

Ad-Dinawari menceritakan dari Al-Awza i bahwa dia berkata: Di tempat kami ada seorang pemburu, dia keluar untuk berburu pada hari Jumat dan tidak mengindahkan waktu salat Jumat. Lalu dia ditelan bumi bersama baghalnya. Orang-orang keluar dan hanya menemukan telinga dan ekor baghalnya yang tertinggal di permukaan tanah."

 

وَحَكَى الدِّينَوَرِيُّ عَنِ الأَوْزَاعِيِّ قَالَ: كَانَ عِنْدَنَا صَيَّادٌ وَكَانَ يَخْرُجُ فِي الْجُمُعَةِ لاَ يَمْنَعُهُ مَكَانُ الْجُمُعَةِ مِنَ الْخُرُوجِ فَخُسِفَ بِهِ وَبِبَغْلَتِهِ فِي الأَرْضِ، فَخَرَجَ النَّاسُ وَقَدْ ذَهَبَتْ بَغْلَتُهُ فِي الأَرْضِ فَلَمْ يَبْقَ مِنْهَا إِلاَّ أُذُنُهَا وَذَنَبُهَا

 

 

 

Diriwayatkan oleh Al-Yafi'i: "Kami telah diberitahu bahwa orang-orang yang telah meninggal tidak disiksa pada malam Jumat sebagai penghormatan terhadap waktu ini."

 

قَالَ الْيَافِعِيُّ: بَلَغَنَا أَنَّ الْمَوْتَى لَا يُعَذَّبُونَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ تَشْرِيفًا لِهَذَا الْوَقْتِ

 

 

 

Dikisahkan oleh Al-Awza'i dari Maysarah bin Jalis: "Dia melewati makam-makam di gerbang Tu'ma, sambil dipandu oleh seorang pemandu karena dia buta. Dia berkata, 'Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan mengikuti jejak kalian. Semoga Allah merahmati kita dan kalian, serta mengampuni kita dan kalian.' Kemudian roh salah satu dari mereka kembali dan menjawab, 'Beruntunglah kalian, wahai orang-orang dunia, ketika kalian berhaji empat kali dalam sebulan.' Dia bertanya, 'Kemana kalian pergi, semoga Allah merahmati kalian?' Dia menjawab, 'Ke salat Jumat. Tidakkah kalian tahu bahwa salat Jumat adalah haji yang diterima dan mabrur?'

 

وَحَكَى الأَوْزَاعِيُّ عَنْ مَيْسَرَةَ بْنِ جَلِيْسٍ: أَنَّهُ مَرَّ بِمَقَابِرِ بَابِ تُؤُمَاءَ، وَقَائِدٌ يَقُودُهُ، وَكَانَ مَكْفُوفًا، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْقُبُورِ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ وَرَحِمَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ وَغَفَرَ لَنَا وَلَكُمْ. وَرَدَّ الرُّوحُ فِي رَجُلٍ مِنْهُمْ فَأَجَابَهُ فَقَالَ: طُوْبَى لَكُمْ يَا أَهْلَ الدُّنْيَا حِيْنَ تَحْجُوْنَ فِي الشَّهْرِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ. قَالَ: وَإِلَى أَيْنَ يَرْحَمُكَ اللهُ؟ قَالَ: إِلَى الْجُمُعَةِ. أَفَمَا تَعْلَمُونَ أَنَّهَا حَجَّةٌ مَبْرُورَةٌ مَقْبُولَةٌ؟

 

 

 

Dua catatan penting:

 

تَنْبِيهَانِ:

 

 

 

1.         Melaksanakan salat Jumat bersama jamaah bagi mereka yang tidak memiliki uzur adalah wajib berdasarkan kesepakatan ulama. Barangsiapa yang menghalalkan meninggalkan salat Jumat sementara dia bergaul dengan kaum muslimin, maka dia dianggap kafir. Oleh karena itu, jika seseorang berkata, 'Saya salat Zuhur bukan salat Jumat,' maka dia harus dibunuh menurut pendapat yang lebih sahih.

 

أَحَدُهُمَا: أَنَّ أَدَاءَ صَلَاةِ الْجُمُعَةِ مَعَ الْجَمَاعَةِ عَلَى غَيْرِ ذَوِي الأَعْذَارِ فَرْضُ عَيْنٍ إِجْمَاعًا. فَمَنْ اسْتَحَلَّ تَرْكَهَا وَهُوَ مُخَالِطٌ لِلْمُسْلِمِينَ كَفَرَ. وَمِنْ ثَمَّ لَوْ قَالَ إِنْسَانٌ: أُصَلِّي ظُهْرًا لَا جُمُعَةَ قُتِلَ عَلَى الأَصَحِّ

 

 

 

2.         Haram bagi seseorang yang wajib melaksanakan salat Jumat seperti seorang mukim yang tidak menetap untuk memulai perjalanan setelah fajar hari Jumat, meskipun dengan tujuan ketaatan."

 

وَثَانِيْهُمَا: أَنَّهُ يَحْرُمُ عَلَى مَنْ تَلْزَمُهُ الْجُمُعَةُ كَمُقِيْمٍ لَمْ يَتَوَطَّنْ إِنْشَاءُ سَفَرٍ بَعْدَ فَجْرِهَا وَلَوْ لِلطَّاعَةِ

 

 

 

"Dan diriwayatkan oleh Ahmad nomor 2379, Bukhari nomor 884, Muslim nomor 1848, dan Ibnu Hibban nomor 2782, Al-Jami' As-Saghir nomor 1823 dari Ibnu Abbas: ((Mandilah pada hari Jumat dan cucilah kepala kalian meskipun kalian tidak dalam keadaan junub, dan pakailah wewangian)).

 

وأَخْرَجَ أَحْمَدُ رَقْمُ ٢٣٧٩، الْبُخَارِيُّ رَقْمُ ٨٨٤، مُسْلِمٌ رَقْمُ ١٨٤٨، وَابْنُ حِبَّانَ رَقْمُ ٢٧٨٢، الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ ١٨٢٣ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ ((اغْتَسِلُوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْسِلُوا رُءُوسَكُمْ وَإِنْ لَمْ تَكُونُوا جُنُبًا، وَامْسُّوا مِنَ الطِّيبِ)).

 

 

 

Dan Ibnu Abi Syaibah dalam Kanzul 'Ummal nomor 21294, dengan perbedaan dalam takhrij dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu: ((Barangsiapa mandi pada hari Jumat, maka diampuni dosa-dosanya dan kesalahannya. Ketika dia mulai berjalan, maka setiap langkahnya dicatat sebagai dua puluh kebaikan)).

 

وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ كَنْزُ الْعُمَّالِ رَقْمُ ٢١٢٩٤، مَعَ الِاخْتِلَافِ فِي التَّخْرِيجِ عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ((مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَخَطَايَاهُ. فَإِذَا أَخَذَ فِي الْمَشْيِ كُتِبَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عِشْرُونَ حَسَنَةً)).

 

 

 

Dan Ad-Dailami dalam Al-Jami' As-Saghir nomor 15804 dari Abu Hurairah: ((Mandi pada hari-hari ini adalah wajib(Sunah Muakad): hari Jumat, hari Idul Fitri, hari Idul Adha, dan hari Arafah)).

 

وَالدَّيْلَمِيُّ الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ ١٥٨٠٤ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ((الْغُسْلُ فِي هَذِهِ الأَيَّامِ وَاجِبٌ: يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَيَوْمَ عَرَفَةَ)).

 

 

 

Dan Abu Dawud nomor 1345, Tirmidzi nomor 496, Nasa'i nomor 1384, Ibnu Majah nomor 1087, Musnad Ahmad nomor 15728, Darimi nomor 1547 dari Aus bin Aus: ((Barangsiapa yang mencuci dan mandi pada hari Jumat, kemudian pergi di awal waktu, berjalan kaki dan tidak naik kendaraan, mendekati imam, mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak berbicara sia-sia, maka setiap langkahnya dari rumah ke masjid dihitung seperti pahala setahun penuh, yaitu pahala puasa dan salat malamnya)).

 

وَأَبُو دَاوُدَ رَقْمُ ١٣٤٥ وَالتِّرْمِذِيُّ رَقْمُ ٤٩٦، النَّسَائِيُّ رَقْمُ ١٣٨٤، ابْنُ مَاجَهْ رَقْمُ ١٠٨٧، مُسْنَدُ أَحْمَدَ رَقْمُ ١٥٧٢٨، الدَّارِمِيُّ رَقْمُ ١٥٤٧ عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ ((مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الإِمَامِ وَاسْتَمَعَ فَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا مِنْ بَيْتِهِ إِلَى الْمَسْجِدِ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا)).

 

 

 

Dan Ahmad nomor 10644, Abu Dawud nomor 343, Bukhari nomor 858, Muslim nomor 846, Nasa'i nomor 1375, Ibnu Majah nomor 1089, Muwatha' Malik nomor 230, Darimi nomor 1537 dari Abu Sa'id: ((Barangsiapa mandi pada hari Jumat, bersiwak, memakai wewangian jika ada, mengenakan pakaian terbaiknya, kemudian pergi ke masjid dan tidak melangkahi leher orang-orang, lalu salat sunah sebanyak yang dia mampu, kemudian diam mendengarkan khutbah imam tanpa berbicara sampai selesai salat, maka itu menjadi penghapus dosa antara Jumat tersebut dengan Jumat sebelumnya))."

 

وَأَحْمَدُ رَقْمُ ١٠٦٤٤ وَأَبُو دَاوُدَ رَقْمُ ٣٤٣، الْبُخَارِيُّ رَقْمُ ٨٥٨، مُسْلِمٌ رَقْمُ ٨٤٦، النَّسَائِيُّ رَقْمُ ١٣٧٥، ابْنُ مَاجَهْ رَقْمُ ١٠٨٩، مُوَطَّأُ مَالِكٍ رَقْمُ ٢٣٠، الدَّارِمِيُّ رَقْمُ ١٥٣٧ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ ((مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاسْتَاكَ وَمَسَّ مِنْ طِيبٍ إِنْ كَانَ عِنْدَهُ وَلَبِسَ مِنْ أَحْسَنِ ثِيَابِهِ ثُمَّ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِيَ الْمَسْجِدَ وَلَمْ يَتَخَطَّ رِقَابَ النَّاسِ ثُمَّ رَكَعَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْكَعَ ثُمَّ أَنْصَتَ إِذَا خَرَجَ الإِمَامُ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ صَلاَتِهِ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا بَيْنَهَا وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الَّتِي قَبْلَهَا)).

 

 

 

"Dan Al-Bazzar dalam Al-Jami' As-Saghir nomor 1817 dari Abu Darda': ((Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang memakai sorban pada hari Jumat)).

 

والبَزَّارُ الجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ (1817) عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ: ((إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى أَصْحَابِ الْعَمَائِمِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ)).

 

 

 

Dan kedua Syaikh (Bukhari nomor 881, Muslim nomor 1750) dari Abu Hurairah: ((Ketika hari Jumat tiba, setiap pintu masjid memiliki malaikat yang menulis nama-nama orang sesuai dengan tempat duduk mereka. Mereka yang datang lebih awal akan duduk lebih dekat dengan imam. Ketika imam naik untuk memberikan khutbah, mereka akan melipat kertas-kertas mereka dan mendengarkan pelajaran. Perumpamaan orang yang datang awal adalah seperti orang yang memberi hadiah unta, kemudian sapi, kemudian domba, kemudian ayam, dan kemudian telur)).

 

وَالشَّيْخَانِ الْبُخَارِيُّ رَقْمُ 881، مُسْلِمٌ رَقْمُ 1750 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: ((إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ كَانَ عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسَاجِدِ مَلَائِكَةٌ يَكْتُبُونَ النَّاسَ عَلَى قَدْرِ مَنَازِلِهِمْ، الأَوَّلُ فَالأَوَّلُ. فَإِذَا جَلَسَ الإِمَامُ طَوَوا الصُّحُفَ وَجَاءُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ. وَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الْكَبْشَ ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الدَّجَاجَةَ ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي الْبَيْضَةَ)).

 

 

 

Dan Ahmad (nomor 15021) dan At-Tabarani dalam Al-Jami' As-Saghir nomor 2091 dari Al-Arqam: ((Barangsiapa yang melintasi leher orang-orang pada hari Jumat dan memisahkan antara dua orang setelah imam keluar, maka seperti mengikat pita di sekitar lehernya di neraka)).

 

 

وَأَحْمَدُ (رَقْمُ 15021) وَالطَّبَرَانِيُّ (الجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْمُ 2091) عَنْ الأَرْقَمِ: ((إِنَّ الَّذِي يَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ بَعْدَ خُرُوجِ الإِمَامِ كَالْجَارِ قَصْبَهُ))، أَيْ أَمْعَاءَهُ ((فِي النَّارِ)).

 

 

 

Dan At-Tirmidzi nomor 1513, Ibnu Majah nomor 1116, dari Mu'adh bin Anas: ((Barangsiapa yang melintasi leher orang-orang pada hari Jumat, maka dia telah membangun jembatan menuju neraka)).

 

وَالتِّرْمِذِيُّ رَقْمُ 1513 وَابْنُ مَاجَهْ رَقْمُ 1116، عَنْ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ: ((مَنْ تَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ اتَّخَذَ جِسْرًا إِلَى جَهَنَّمَ)).

 

 

 

Dan Imam Ahmad nomor 19605, Imam Imam Abu Dawud nomor 1108, dari Samurah: ((Hadirilah Jumat dan dekati imam. Seseorang akan terus menjauh sampai dia tertinggal di Surga, dan jika masuk ke dalamnya)).

 

وَأَحْمَدُ رَقْمُ 19605 وَأَبُو دَاوُدَ رَقْمُ (1108) عَنْ سَمُرَةَ: ((احْضُرُوا الْجُمُعَةَ وَادْنُوا مِنَ الإِمَامِ فَإِنَّ الرَّجُلَ لاَ يَزَالُ يَتَبَاعَدُ حَتَّى يُؤَخَّرَ فِي الْجَنَّةِ، وَإِنْ دَخَلَهَا)).

 

 

 

Dan Ahmad (nomor 12034) meriwayatkan dari Ibnu Abbas: Perumpamaan orang yang berbicara pada hari Jumat ketika imam sedang berkhotbah adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab. Dan orang yang berkata kepadanya: 'Diam!' tidak mendapatkan Jumat.

 

وَأَحْمَدُ (رَقْمُ ١٢٠٣٤ عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ (مِثْلُ الَّذِي يَتَكَلَّمُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ مِثْلُ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا وَالَّذِي يَقُولُ لَهُ : أَنْصِتْ لَا جُمُعَةَ لَهُ

 

 

 

Dan Abu Dawud (nomor 111) dan Tirmidzi (nomor 514), Musnad Ahmad (nomor 15203) meriwayatkan dari Mu'adz bin Anas: Rasulullah melarang duduk sambil memeluk lutut pada hari Jumat ketika imam sedang berkhotbah. Duduk sambil memeluk lutut adalah menggabungkan punggung dan kaki dengan kedua tangan atau dengan kain atau sorban.

 

وَأَبُو دَاوُدَ (رَقْم (١١١) وَالتِّرْمِذِي رَقْم ٥١٤، مُسْنَدُ أَحْمَدَ رَقْم ١٥٢٠٣ عَنْ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ : نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحُبْوَةِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ. الْحُبْوَةُ الْجَمْعُ بَيْنَ الظَّهْرِ وَالسَّاقَيْنِ بِالْيَدَيْنِ أَوْ بِثَوْبٍ أَوْ

عِمَامَةٍ.

 

 

 

Dan Ibnu Abi Syaibah (dalam ad-Durr al-Mantsur, tafsir Surat al-Jumu'ah: 9-11) meriwayatkan dari Ka'ab yang berkata: Sedekah dilipatgandakan pada hari Jumat.

 

وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ (الدُّرُّ الْمَنْثُور ٦٢ سُورَةُ الْجُمُعَةِ : ٩-١١) عَنْ كَعْبٍ قَالَ : ((الصَّدَقَةُ تُضَاعَفُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ)).

 

 

 

Dan Ibnu Zanjaweh meriwayatkan dari Al-Musayyib bin Rafi' yang berkata: Barang siapa melakukan kebaikan pada hari Jumat, maka pahalanya dilipatgandakan sepuluh kali lipat dibanding hari-hari lainnya. Dan barang siapa melakukan kejahatan, maka dosanya juga dilipatgandakan demikian.

 

وَابْنُ زَنْجَوَيْهِ عَنْ الْمُسَيِّبِ بْنِ رَافِعٍ قَالَ : مَنْ عَمِلَ خَيْرًا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ ضُعِفَ لَهُ بِعَشْرةِ أَضْعَافٍ فِي سَائِرِالأَيَّامِ وَمَنْ عَمِلَ شَرًّا فَمِثْلُ ذَلِكَ

 

 

 

Dan Al-Baihaqi (dalam Al-Jami' ash-Shaghir nomor 8932) meriwayatkan dari Abu Sa'id: Barang siapa membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jumat, maka akan bercahaya baginya antara dia dan Baitul Atiq.

 

وَالْبَيْهَقِيُّ الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْم ٨٩٣٢) عَنْ أَبِي سَعِيدٍ : ((مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ(

 

 

 

Dan dalam Al-Jami' ash-Shaghir nomor 2698, dari Abu Hurairah: Barang siapa membaca pada malam Jumat surat 'Ha Mim Ad-Dukhan' dan 'Ya Sin', maka ia akan diampuni dosanya.

 

وَهُوَ الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْم ٢٦٩٨ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : ((مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ "حم الدُّخَان" وَ"يَس" أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ((.

 

 

 

Dan Ibnu Zanjaweh dalam ad-Durr al-Mantsur, tafsir Surat al-Baqarah meriwayatkan dari Wahb bin Munabbih yang berkata: Barang siapa membaca Surat Al-Baqarah dan Ali Imran pada malam Jumat, maka akan ada cahaya baginya antara dia dan Arsy, serta antara dia dan dasar bumi.

 

وَابْنُ زَنْجَوَيْهِ الدُّرُّ الْمَنْثُور، مُقَدِّمَةُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ : ((مَنْ قَرَأَ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ سُورَةَ الْبَقَرَةِ وَآلَ عِمْرَانَ كَانَ لَهُ نُورٌ مَا بَيْنَ غَرِيبٍ وَعَجِيبٍ وَغَرِيبِ الْعَرْشِ وَعَجِيبِ أَسْفَلِ الْأَرْضِينَ)).

 

 

 

Dan Ibnu Mardawaih (dalam Al-Jami' Ash-Shaghir nomor 2862) meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha: Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang surat yang keagungannya memenuhi antara langit dan bumi? Bagi penulisnya, ia akan mendapatkan pahala seperti itu, dan siapa yang membacanya pada hari Jumat akan diampuni dosanya antara dia dan Jumat berikutnya, ditambah tiga hari lagi. Dan siapa yang membaca lima ayat terakhir dari surat itu sebelum tidur, Allah akan membangunkannya kapan pun Dia menghendaki pada malam itu. Surat tersebut adalah Surat Ashabul Kahfi (Al-Kahf).

 

وَابْنُ مَرْدَوَيْهِ (الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْم ٢٨٦٢) عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: ((أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِسُورَةٍ مَلَأَتْ عَظَمَتُهَا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، وَلِكَاتِبِهَا مِنَ الْأَجْرِ مِثْلَ ذَلِكَ، وَمَنْ قَرَأَهَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى وَزِيَادَةَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، وَمَنْ قَرَأَ الْخَمْسَ الْأَوَاخِرَ مِنْهَا عِنْدَ نَوْمِهِ بَعَثَهُ اللَّهُ أَيَّ اللَّيْلِ شَاءَ! وَهِيَ سُورَةُ أَصْحَابِ الْكَهْفِ)).

 

 

 

Dan Ad-Darimi (nomor 3397) meriwayatkan dari Mak-hul: Siapa yang membaca Surat Ali Imran pada hari Jumat, maka malaikat akan mendoakannya hingga malam.

 

وَالدَّارِمِيُّ (رَقْم ٣٣٩٧) عَنْ مَكْحُولٍ: ((مَنْ قَرَأَ سُورَةَ آلِ عِمْرَانَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ إِلَى اللَّيْلِ)).

 

 

 

Dan dalam Al-Jami' Ash-Shaghir nomor 2404, dari Ka'ab: Bacalah Surat Hud pada hari Jumat.

 

وَهُوَ رَقْم ٢٤٠٤ عَنْ كَعْبٍ: ((اقْرَءُوا سُورَةَ هُودٍ يَوْمَ الْجُمُعَةِ)).

 

 

 

Dan Ath-Thabrani (Al-Jami' Ash-Shaghir nomor 18941) meriwayatkan dari Abu Umamah: Siapa yang membaca Ha Mim Ad-Dukhan pada malam Jumat atau hari Jumat, Allah akan membangun baginya sebuah rumah di surga.

 

وَالطَّبَرَانِيُّ (الْجَامِعُ الصَّغِيرُ رَقْم ١٨٩٤١) عَنْ أَبِي أُمَامَةَ: ((مَنْ قَرَأَ حم الدُّخَانَ فِي لَيْلَةِ جُمُعَةٍ أَوْ يَوْمِ جُمُعَةٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ)).

 

 

 

Dan Ibnu Abi Syaibah (dalam Musannaf Ibnu Abi Syaibah nomor 21323) meriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar radhiyallahu 'anhuma: Siapa yang membaca setelah Jumat Al-Fatihah, Qul Huwa Allahu Ahad, Qul A'udzu Bi Rabbil Falaq, dan Qul A'udzu Bi Rabbin Naas masing-masing tujuh kali, akan dilindungi antara Jumat itu dan Jumat berikutnya.

 

وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ (مُصَنَّفُ ابْنِ أَبِي شَيْبَةَ رَقْم ٢١٣٢٣) عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: ((مَنْ قَرَأَ بَعْدَ الْجُمُعَةِ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ سَبْعَ مَرَّاتٍ حُفِظَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى)).

 

 

 

Dalam riwayat yang lemah (lihat Faidhul Qadir nomor 18955): Dosanya yang telah lalu dan yang akan datang akan diampuni, dan dia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

 

وَفِي رِوَايَةٍ ضَعِيفَةٍ (رَاجِعْ فَيْضَ الْقَدِيرِ رَقْم ١٨٩٥٥): ((غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَأُعْطِيَ مِنَ الْأَجْرِ بِعَدَدِ كُلِّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ)).

 

 

 

Dan Ibnu Sunni (nomor 82) meriwayatkan dari Anas: Siapa yang mengucapkan pada pagi hari Jumat sebelum salat subuh: 'Astaghfirullahalladzi laa ilaaha illaa huwa al-hayyul qayyum wa atuubu ilaih' seratus kali, maka Allah Ta'ala akan mengampuni dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.

 

وَابْنُ السُّنِّيِّ (رَقْم ٨٢) عَنْ أَنَسٍ: ((مَنْ قَالَ صَبِيحَةَ يَوْمِ الْجُمُعَةِ قَبْلَ صَلَاةِ الْغَدَاةِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ مِئَةَ مَرَّةٍ غَفَرَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ ذُنُوبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ)).