Apa yang harus dikatakan oleh orang yang sakit untuk menghindari azab ||Irsyadul Ibad

Bagian:

Apa yang harus dikatakan oleh orang yang sakit untuk menghindari azab

 

فصل

فيما يقوله المريض للنَّجاةِ مِنَ العذاب

 

 

 

Diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Abu Sa'id al-Khudri dan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa mengucapkan, 'Lā ilāha illā Allāh, Allāhu Akbar,' maka Allah akan membenarkannya dan berkata, 'Tidak ada Tuhan selain Aku dan Aku yang Maha Besar.'

 

أخرج الترمذي والنسائي وابنا ماجه وحِبَّانَ والحاكم عن أبي سعيدالخدري وأبي هريرة قالا : قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : ( مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ .. صَدَّقَهُ رَبُّهُ فَقَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَأَنَا أَكْبَرُ .

 

 

 

Jika dia mengucapkan, 'Lā ilāha illā Allāh wahdahu lā syarīka lah,' maka Allah berfirman, 'Tidak ada Tuhan selain Aku, Aku sendirian dan tiada sekutu bagi-Ku.' Jika ia mengucapkan, 'Lā ilāha illā Allāh, lahul mulk wa lahul hamd,' maka Allah berfirman, 'Tidak ada Tuhan selain Aku, milik-Ku lah kerajaan dan pujian.'

 

وَإِذَا قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ .. قَالَ اللَّهُ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَاوَحْدِي لَا شَرِيكَ لِي . وَإِذَا قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ .. قَالَ اللَّهُ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَالِيَ الْمُلْكُ وَلِيَ الْحَمْدُ.

 

 

 

Jika ia mengucapkan, 'Lā ilāha illā Allāh wa lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh,' maka Allah berfirman, 'Tidak ada Tuhan selain Aku, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari-Ku.' Barang siapa mengucapkannya dalam sakitnya lalu ia wafat, maka ia tidak akan disentuh api neraka."

 

وَإِذَا قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ .. قَالَ اللَّهُ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِي ؛ مَنْ قَالَهَا فِي مَرَضِهِ ثُمَّ مَاتَ .. لَمْ تَطْعَمْهُ النَّارُ

 

 

Ibnu 'Asakir meriwayatkan dari Ali رضي الله عنه bahwa Nabi bersabda, "Kalimat-kalimat ini, barang siapa mengucapkannya ketika wafat, maka ia akan masuk surga: Lā ilāha illā Allāh al-ḥalīm al-karīm (tiga kali), al-ḥamdu lillāh Rabbil-'ālamīn (tiga kali), tabārakallażī biyadihi-l-mulk yuhyi wa yumīt wa huwa 'alā kulli shay'in qadīr."

 

وابن عساكر عن علي كرَّمَ اللهُ وجهَهُ ، عن النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : كَلِمَاتٌ مَنْ قَالَهُنَّ عِنْدَ وَفَاتِهِ .. دَخَلَ الْجَنَّةَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ ( ثَلَاثًا ) ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ( ثَلَاثَاً ) ، تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ ،

يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

 

 

Al-Hakim meriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqas bahwa Nabi bersabda, "Siapa pun yang mengucapkan, 'Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu min aẓ-ẓālimīn' (empat puluh kali) dalam sakitnya, lalu ia wafat dalam sakit tersebut, maka ia diberi pahala seperti seorang syahid, dan jika ia sembuh, maka ia telah diampuni seluruh dosanya."

 

والحاكم عن سعد بن أبي وقاص ، عنه صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : ( أَيُّمَا مُسْلِمٍ قَالَ فِي مَرَضِهِ : لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ ( أَرْبَعِينَ مَرَّةً ) فَمَاتَ فِي مَرَضِهِ ذَلِكَ .. أُعْطِيَ لَهُ أَجْرُ شَهِيدٍ ، وَإِنْ بَرَأَ بَرَأَ وَقَدْ غُفِرَتْ لَهُ جَمِيعُ ذُنُوبِهِ )